KEPALA SEKOLAH BESERTA DEWAN GURU DAN STAF SDN KABUH II

KEPALA SEKOLAH BESERTA DEWAN GURU DAN STAF SDN KABUH II
Mencetak Generasi Unggul Dalam Prestasi Yang Dilandasi Iman dan Taqwa

Sabtu, 10 September 2011

MENCICIPI KENIKMATAN KUE PUTU

Kuliner
SP.com - Kue putu (dari bahasa Jawa, puthu [IPA: /puʈu/]) adalah jenis makanan Indonesia berupa kue yang berisi gula jawa dan parutan kelapa yang berasal dari Kerala, India, dibungkus oleh tepung beras yang dikukus. Kue ini biasanya dikukus dengan diletakkan di dalam tabung bambu dan dijual pada malam hari. Suara khas uap yang keluar dari alat pengukus ini sekaligus menjadi alat promosi bagi pedagang yang berjualan.

Kebanyakan warna dari kue putu ini adalah putih dan hijau. Sejumlah pedagang masa kini mengganti bambu dengan pipa PVC dengan alasan kepraktisan, meskipun dari segi kesehatan penggunaan PVC membahayakan. Kue putu sendiri sudah merambah ke negara lain, seperti Singapura dan Malaysia, meskipun nama dan bentuk untuk kue ini sedikit berbeda, tetapi rasanya sendiri sama dengan kue putu tradisional Indonesia itu sendiri.
Sejumlah pedagang di Kabupaten Jombang pun yang masih bertahan berjualan dengan cara yang tradisional sangatlah terbatas dari hitungan jari saja. Sebab cxara berjualan kue putu dengan cara tradisional dianggap kurang efektif dan melelahkan. Misalnya harus memanggul segala perlengkapan membuat kue putu berkeliling ke desa-desa, sehingga selain membutukan tenaga yang lebih namun belum sebanding dengan penghasilan yang di perolehnya. Saat ini yang masih di temui penjual putu di Kabupaten Jombang berada di Jalan Kusuma Bangsa, tiap kali buka mulai sore hingga malam.

Tak hayal makanan tradisional ini pun laris manis di semua kalangan usia masyarakat, mulai masyarakat yang di usia senja ingin mengenang kue yang sempat populer di eranya. Bahkan tidak segan kaula muda sambil menghabiskan waktu berkumpul di gunakan untuk menikmati kue puti yang mempunyai cita rasa khas dan alami dengan menggunakan bahan-bahan tradisional. Sehingga belum nikmat kiranya kalau belum benar-benar menikmati kue putu, sebagai bukti kekayaan kuliner nusantara. (Rah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar